Selasa, 31 Agustus 2010

Jamur Kayu


Uraian :
Tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.


Nama Lokal :
Supa sinduk (Sunda).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sukar tidur (Insomnia), pusing, bronkhitis, asma, silicosis, hepatitis; Hipertensi, sakit jantung, sakit lambung, tidak napsu makan; Rematik;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Badan buah. Setelah dikumpulkan, dicuci lalu dijemur.

KEGUNAAN:
- Badan terasa lemah (Neurasthenia), pusing.
- Rasa lemah akibat sakit lama.
- Sukar tidur (insomnia).
- Bronkhitis kronis, asthma, silicosis.
- Hepatitis.
- Tekanan darah tinggi.
- Sakit jantung koroner (Coronary heart disease).
- Kolesterol tinggi (hipercholesterolemia).
- Sakit lambung (gastritis).
- Tidak napsu makan (anoreksia).
- Rematik sendi (Rheumatic arthritis).
- Menunda ketuaan.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-15 g, rebus.
Pemakaian luar. Digunakan untuk pilek (Rhinitis).

CARA PEMAKAIAN:
1. Neurasthenia, sukar tidur, mimpi berlebihan:
3-10 g jamur kayu direbus, minum.

2. Hepatitis kronis, sesak napas (asma bronkhial):
1-2 g jamur kayu dibuat bubuk, seduh dengan air panas, minum
setelah dingin. Lakukan 3 kali sehari.

3. Manguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh:
Rebus 15 g ling zhi dengan 4 gelas air bersih dalam periuk tanah
sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan airnya
ditambahkan 1 sendok makan madu. Aduk sampai rata, minum.
Sehari 2 kali, tiap kali minum sebanyak 1 gelas.

CATATAN :
Ling-zhi adalah jamur yang dijual di toko obat dengan berbagai macam kemasan berupa potongan-potongan jamur atau yang sudah diolah seperti kapsul, tablet, sirop, tincture atau suntikan.

Rincik Bumi (Quamoclit pennata (Desr.) Boj.)


Uraian :
Terna, membelit, panjang dapat mencapai 4 m, berasal dari Amerika tropis, tanaman ini berbatang basah, daun bentuk jorong yang terbagi sangat dalam, panjang 4 - 7 cm. Bunga keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, warnanya merah.


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Menurunkan panas, Perdarahan pada wasir (Hemorrhoid);

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun.

KEGUNAAN:
Menurunkan panas, perdarahan pada wasir (Hemorrhoid).

PEMAKAIAN: 6 - 9 gr direbus, minum.

PEMAKAIAN LUAR:
Dilumatkan, diperas ambil airnya atau direbus, airnya untuk cuci.

Rabu, 04 Agustus 2010

Waru (Hibiscus tiliaceus L.)

Uraian :

Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.


Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. NAMA ASING Tree hibiscus. NAMA SIMPLISIA Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah daun, akar, dan bunga.

INDIKASI
Daun waru digunakan untuk pengobatan :
TB paru-paru, batuk, sesak napas,
Radang amandel (tonsilitis),
Demam,
Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah,
Radang usus,
Bisul, abses,
Keracunan singkong,
Penyubur rambut, rambut rontok,

Akar digunakan untuk mengatasi :
terlambat haid,
demam.

Bunga digunakan untuk pengobatan :
radang mata.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daun berkhasiat antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 g atau 15-30 g bunga. Rebus dan air rebusannya diminum.

Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.

CONTOH PEMAKAIAN:
TB Paru
1.Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, lalu minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum.
2.Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

Batuk
Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.

Batuk berdahak
Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.

Radang amandel
Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.

Radang usus
Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.

Berak darah dan lendir pada anak
Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) sampai bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus.

Muntah darah
Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih, lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, lalu minum sekaligus.

Rambut rontok
Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, cuci rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.

Penyubur rambut
Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai. Selanjutnya, peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.

Bisul
Cuci 5 lembar daun waru segar, lalu gilas
www.iptek.net.id

Mahoni


Uraian :
Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-ternpat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Pohon, tahunan, tinggi 5-25 m, berakar tunggang, batangnya bulat, banyak bercabang dan kayunya bergetah. Daunnya daun majemuk menyirip genap, helaian daun bentuknya bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, tulang menyirip, panjang 3-15 cm. Daun muda berwarna merah, setelah tua warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. ibu tangkai bunga silindris, warnanya coklat muda. Kelopak bunga lepas satu sama lain,.bentuknya seperti sendok, warnanya hijau. Mahkota silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun. Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya coklat. Biji pipih, warnanya hitam atau coklat. Mahoni merupakan pohon penghasil kayu keras dan digunakan untuk keperluan perabot rumah tangga serta barang ukiran, Perbanyakan dengan biji.


Nama Lokal :
Mahagoni, maoni, moni.;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Biji, dikeringkan lalu digiling halus menjadi serbuk.

KEGUNAAN:
- Tekanan darah tinggi (Hipertensi).
- Kencing manis (Diabetes mellitus).
- Kurang napsu makan,
- Rematik.
- Demam.
- Masuk angin.
- Ekzema.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 1/2 sendok teh biji yang telah digiling halus menjadi serbuk.

CARA PEMAKAIAN:
1. Hipertensi:
a. 8 gram biji segar diseduh dengan 2 gelas air panas. Setelah
dingin disaring lalu dibagi menjadi 2 bagian. Minum pagi dan sore
hari.

b. 1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/2 cangkir
air panas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum selagi
hangat, lakukan 2-3 kali sehari.

2. Kencing manis:
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/3 cangkir air
panas. Diminum selagi hangat, 30 menit sebelum makan. Lakukan
2-3 kali sehari.

3. Kurang napsu makan:
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/3 cangkir air
panas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum selagi hangat,
lakukan 2-3 kali sehari.

4. Demam, masuk angin:
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni.diseduh dengan 1/4 cangkir air
panas, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Diminum selagi
hangat, lakukan 2-3 kali sehari.
www.iptek.net.id

Selasa, 06 Juli 2010

Pinang (Areca catechu L.)


Uraian

Pinang umumnya ditanam di pekarangan, di taman-taman atau dibudidayakan, kadang tumbuh liar di tepi sungai dan tempat-tempat lain, dapat ditemukan dari 1-1.400 m dpl. Pohon berbatang langsing, tumbuh tegak, tinggi 10-30 m, diameter 15-20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas. Daun majemuk menyirip tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun pendek. Panjang helaian daun 1-1,8 m, anak daun mempunyai panjang 85 cm, lebar 5 cm, dengan ujung sobek dan bergigi. Tongkol bunga dengan seludang panjang yang mudah rontok, keluar dari bawah roset daun, panjang sekitar 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap. Ada 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning, benang sari 6. Bunga betina panjang sekitar 1,5 cm, hijau, bakal buah beruang satu. Buahnya buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang 3,5-7 cm, dinding buah berserabut, bila masak warnanya merah oranye. Biji satu, bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Umbutnya dimakan sebagai lalab atau acar, sedang buahnya merupakan salah satu ramuan untuk makan sirih, dan merupakan tanaman penghasil zat samak. Pelepah daun yang bahasa Sundanya disebut upih, digunakan untuk pembungkus makanan, bahan campuran untuk pembuatan topi, dsbnya. Perbanyakan dengan biji.


Nama Lokal :
Jambe, penang, wohan (Jawa). pineng, pineung, pinang,; Batang mayang, b. bongkah, b. pinang, pining, boni (Sumtra); Gahat, gehat, kahat, taan, pinang (Kalimanantan). alosi; mamaan, nyangan, luhuto, luguto, poko rapo, amongon.(Sul.); Bua, hua, soi, hualo, hual, soin, palm (Maluku). bua, winu,;


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Cacingan, Perut kembung, Luka, Batuk berdahak, Diare, Kudis; Koreng, terlambat haid, keputihan, beri-beri, malaria, difteri; Tidak nafsu makan, Sembelit, Sakit pinggang, gigi dan gusi,;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Biji, daun, sabut.

KEGUNAAN:
Biji (Binglang):
- Cacingan: taeniasis, fasciolopsiasis.
- Perut kembung akibat gangguan pencernaan.
- Bengkak karena retensi cairan (edema).
- Rasa penuh di dada.
- Luka.
- Batuk berdahak.
- Diare.
- Terlambat haid, Keputihan.
- Beri-beri, edema. Malaria.
- Memperkecil pupil mata (miosis) pada glaucoma.

Daun:
- Tidak napsu makan.
- Sakit pinggang (lumbago).

Sabut:
- Gangguan pencernaan (dyspepsia).
- Sembelit.
- Edema dan beri-beri.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 5-10 g biji kering atau 5-10 g sabut, rebus.
Pemakaian luar : Biji secukupnya direbus, airnya untuk mencuci luka dan infeksi kulit lainnya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Cacingan:
30 g serbuk biji pinang direbus dengan 2 gelas air, didihkan
perlahan-lahan seiama 1 jam. Setelah dingin disaring, minum
sekaligus sebelum makan pagi.

2. Luka: Biji ditumbuk halus, untuk dipakai pada luka.

3. Kudis:
Biji pinang digiling halus, tambahkan sedikit air kapur sirih sampai
menjadi adonan seperti bubur. Dipakai untuk memoles bagian tubuh
yang kudis.

4. Koreng:
Pinang, gambir, kapur sirih masing-masing sebesar telur cecak,
tembakau sebesar ibu jari dan 1 lembar daun sirih segar.
Bahan-bahan tersebut dicampur ialu digiling halus. Lumurkan pada
koreng yang telah dibersihkan.

5. Disentri:
Buah pinang yang warnanya kuning muda dicuci lalu direndam dalam
1 gelas air selama beberapa jam. Minum air rendaman pinang.

6. Membersihkan dan memperkuat gigi dan gusi:
Biji pinang diiris tipis-tipis. Kunyah setiap hari selama beberapa
menit, lalu ampasnya dibuang.

7. Sakit pinggang:
Daun secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus. Tambahkan
minyak kelapa secukupnya, panaskan sebentar di atas api. Hangat-
hangat dipakai untuk mengompres bagian pinggang yang sakit.

8. Difteri:
1 butir biji pinang kering digiling halus, seduh dengan 3/4 cangkir
air panas dan 1 sendok makan madu. Setelah dingin dipakai untuk
kumur-kumur di tenggorokan selama 2-3 menit, lalu dibuang.
Lakukan 3 kali sehari.

Efek samping:
Senyawa alkaloid yang dikandung pada buah cukup berbahaya untuk sistem syarat. Yang umum terjadi adalah mual dan muntah (20-30%), sakit perut, pening dan nervous. Untuk mengurangi kejadian muntah, minumlah rebusan obat setelah dingin. Efek samping yang jarang terjadi adalah luka pada lambung yang disertai muntah darah.
Tanda-tanda kelebihan dosis: Banyak keluar air liur (qalivation), muntah, mengantuk dan seizure.
Pengobalan: Cuci lambung dengan larutan potassium permanganate dan injeksi atropine. Untuk mengurangi efek racunnya, pemakaian biji pinang sebaiknya yang telah dikeringkan, atau lebih baik lagi bila biji pinang kering direbus dahulu sebelum diminum. Kebiasaan mengunyah biji pinang, dapat meningkatkan kejadian kanker-mukosa pipi (buccal cancer).
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Biji: Pahit, pedas, hangat. Obat cacing (anthelmintic), peluruh kentut (antiflatulent), peluruh haid, peluruh kencing (diuretik), peluruh dahak, memperbaiki pencernaan, pengelat (astringen), pencahar (laksan). Daun: Penambah napsu makan. Sabut: Hangat, pahit. Melancarkan sirkulasi tenaga, peluruh kencing, pencahar. KANDUNGAN KIMIA: Biji mengandung 0,3-0,6% alkaloid, seperti Arekolin (C8 H13 NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tanin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid, dibandingkan biji yang telah diproses. Arekolin: Obat cacing dan berkhasiat sebagai penenang.

Bawang Merah (Allium cepa)

Herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi lapis menebal dan berdaging, warna merah keputihan. Perbungaan berbentuk bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat, berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam. Bagian yang Digunakan Umbi lapis.


Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Bawang abang mirah (Aceh); Pia (Batak); Bawang abang (Palembang); Bawang sirah, Barambang sirah, Dasun merah (Minangkabau); Bawang suluh (Lampung); Bawang beureum (Sunda); Brambang, Brambang abang (Jawa); Bhabang mera (Madura); Jasun bang, Jasun mirah (BaIi); Lasuna mahamu, Ransuna mahendeng, Yantuna mopura, Dansuna rundang, Lasuna randang, Lansuna mea, Lansuna Raindang (Sulawesi Utara); Bawangi (Gorontalo); Laisuna pilas, Laisuna mpilas (Roti); Kalpeo meh (Timor); Bowang wulwul (Kai); Kosai miha; Bawa rohiha (Ternate); Bawa kahori (Tidore). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Cepae Bulbus; Umbi lapis Bawang Merah.


Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Menghangatkan, rasa dan bau tajam. KHASIAT Bakterisid, ekspektoran, dan diuretik. PENELITIAN M. Jufri Samad, 1987. FMIPA Farmasi UNHAS. Telah melakukan penelitian pengaruh ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi Bawang Merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46 %. Pada pemberian tolbutamid dosis 250 mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21 %, dan pemberian air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00 %. Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI. Telah melakukan penelitian efek protektif Bawang Merah pada kerusakan hati akibat karbon tetraklorida.Dari hasil penelitian tersebut, ternyata Bawang Merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CCl4.

Pemanfaatan :
KEGUNAAN
1. Batuk.
2. Haid tidak teratur.
3. Kencing manis.
4. Obat cacing.
5. Demam pada anak-anak (obat luar).
6. Perut kembung pada anak-anak (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN
Batuk
Ramuan:
Umbi Bawang merah 4 gram
Daun Poko segar 4 gram
Daun Sembung segar 3 gram
Herba Pegagan segar 4 gram
Buah Adas 2 gram
Air 125 ml

Cara pembuatan:
Dipipis, dibuat infus atau pil.

Cara pemakaian:
Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.

Kencing Manis
Ramuan:
Umbi Bawang Merah (dirajang) 4 gram
Buah Buncis (dirajang) 15 gram
Daun Salam (dirajang) 10 helai
Air 120 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum sehari 1 kali 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.
Demam dan Perut

Kembung pada Anak-anak
Ramuan:
Umbi Bawang Merah (potong tipis) secukupnya
Minyak Kelapa secukupnya
Minyak Kayu Putih secukupnya

Cara pembuatan:
Diremas-remas.

Cara pemakaian:
Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangnn pada anak yang demam.
Komposisi :
Minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, dan zat pati.

Kucing Kucingan(Acalypha indica L.)


Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2,5-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam. Biji bulat panjang, berwarna cokelat. Akarnya akar tunggang, berwarna putih kotor. Akar tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing, yang dikonsumsi dengan cara dikunyah. Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: ceka mas (Melayu). Jawa: lelatang, kucing-kucingan, rumput kokosongan (Sunda), rumput bolong-bolong (Jawa). NAMA ASING Tie xian (C), copperleaf herb (I). NAMA SIMPLISIA Acalyphae Herba (herba kucing-kucingan).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rasa pahit, sifatnya sejuk, astringen. Herba ini berkhasiat antiradang, antibiotik, peluruh kencing (diuretik), pencahar, dan penghenti perdarahan (hemostatis).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Seluruh bagian tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat. dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.

INDIKASI
Herba ini digunakan untuk pengobatan :
- disentri basiler, disentri amuba, diare,
- anak dengan berat badan rendah (malnutrisi),
- gangguan pencernaan makanan (dispepsi),
- perdarahan, seperti mimisan (epistaksis), muntah darah (hematemesis), berak darah (melena), kencing darah (hematur-ia),
- malaria, dan
- susah buang air besar (sembelit).

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 9-15 g herba kering atau 30-60 g herba segar. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti bisul, koreng, luka berdarah, eksim, radang kulit (dermatitis), atau gigitan ular. Cara lain, rebus satu tumbuhan kucing-kucingan seutuhnya. Selanjutnya, gunakan air rebusannya untuk mencuci luka ataupun koreng.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Disentri amuba, disentri basiler, diare, dan penyakit dengan perdarahan Rebus seluruh bagian tumbuhan kucing-kucingan yang sudah kering sebanyak 30-60 g dalam 3 gelas air sampai aimya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring clan air saringannya dibagi dua (sama banyak). Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan selama 5-10 hari.

Disentri basiler
Cuci 30-60 g herba kucing-kucingan kering, 30 g krokot (Portulaca oleracea L.), dan 30 g &jla merah, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, lalu rebus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Luka berdarah, koreng, bisul, radang kulit, gigitan ular
Cuci 1 tanaman herba segar. Tambahkan 1 sendok teh gula pasir, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan ini ke bagian tubuh yang sakit.

Dermatitis, eksim, koreng
Cuci 1 tanaman herba segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Gunakan ramuan tersebut untuk mencuci bagian tubuh yang sakit selagi hangat.

Sembelit
Cuci 1 tumbuhan segar (berikut akarnya), lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 1 gelas air sampai mendidih (selama 15 merit). Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pada malam hari
Komposisi :
Daun, batang, dan akar mengandung saponin dan tanin. Batangnya juga mengandung flavonoida dan daunnya mengandung minyak asiri.

www.iptek.net.id

Rabu, 30 Juni 2010

Jambu Monyet (Anacardium occidentale, Linn.)

Jambu Monyet (ANACARDIUM OCCIDENTALE) termasuk tumbuhan yang berkeping biji dua atau juga disebut tumbuhan berbiji belah. Nama yang tepat untuk mengklasifikasikan tumbuhan ini adalah tumbuhan yang berdaun lembaga dua atau ddisebut juga dikotil. Jambu monyet mempunyai batang pohon yang tidak rata dan berwarna coklat tua. Daunnya bertangkai pendek dan berbentuk lonjong (bulat telur) dengan tepian berlekuk-lekuk, dan guratan rangka daunnya terlihat jelas. Bunganya berwarna putih. Bagian buahnya yang membesar, berdaging lunak, berair,dan berwarna kuning kemerah-merahan adalah buah semu. Bagian itu bukan buah sebenarnya, tetapi merupakan tangkai buah yang membesar. Buah jambu monyet yang sebenarnya biasa disebut mete (mente), yaitu buah batu yang berbentuk ginjal dengan kulit keras dan bijinya yang berkeping dua tersebut oleh kulit yang mengandung getah.

Nama Lokal :
Cashew (Inggris), Jambu Moyet, Jamu mente (Indonesia); Jambu mete (Jawa), Jambu mede (Sunda), Gaju (Lampung);

www.iptek.ne.id

Rambutan (Nephelium lappaceum L.)


Rambutan banyak ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembap dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300--600 m dpl. Pohon dengan tinggi 15-25 m ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip letaknya berseling, dengan anak daun 2--4 pasang. Helaian anak daun bulat lonjong, panjang 7,5--20 cm, lebar 3,5--8,5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai silindris, warnanya hijau, kerapkali mengering. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil, warnanya hijau muda. Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 4--5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai kaku. Kulit buahnya berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Ada banyak jenis rambutan, seperti ropiah, simacan, sinyonya, lebakbulus, dan binjei. Perbanyakan dengan biji, tempelan tunas, atau dicangkok.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: rambutan, rambot, rambut, rambuteun, rambuta, jailan, folui, bairabit, puru biancak, p. biawak, hahujam, kakapas, likis, takujung alu. Jawa: rambutan, corogol, tundun, bunglon, buwa buluwan. Nusa Tenggara: buluan, rambuta. Kalimantan: rambutan, siban, banamon, beriti, sanggalaong, sagalong, beliti, malit;, kayokan, bengayau, puson. Sulawesi: rambutan, rambuta, rambusa, barangkasa, bolangat, balatu, balatung, walatu, wayatu, wilatu, wulangas, lelamu, lelamun, toleang. Maluku: rambutan, rambuta. NAMA ASING Shao tzu (C), rambutan (Tag), ramboutan (P), ramustan (Spanyol). NAMA SIMPLISIA Nephelii lappacei Semen (biji rambutan). Nephelii lappacei Pericarpium (kulit buah rambutan).
www.iptek.net.id

Daun Sendok (Plantago mayor L.)


Sinonim :
= P.asiatica, Linn. = P.crenata, Blanco. = P.depressa, Willd. = P.erosa, Wall. = P.exaltata, Horn. = P.hasskarlii Decne. = P.incisa, Hassk. = P.loureiri, Roem. et Schult. = P.media, Blanco.

Familia :

Planfaginaccae

Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap,kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 turnbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, lebar 4 - 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 - 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :
Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggris).;

www.iptek.net.id

Minggu, 27 Juni 2010

JAHE


Jahe, lebih dari sekedar bumbu dapur, karena terbukti manjur mengusir berbagai penyakit. Bahkan NASA, pernah tertarik meneliti khasiat jahe untuk mengatasi mabuk para awaknya.

Tidak ada yang tahu persis asal mulanya tanaman jahe alias zingiber officinale telah dikenal sebagai bumbu dapur yang berkhasiat obat sejak ratusan tahun yang lalu.

Di cina, jahe kering telah dipakai sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada zaman kaisar Shen Nong, yang hidup 2000 tahun sebelum masehi. Di cina juga di temukan dua buku kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar pada tahun 500 masehi. Selain di negeri tirai bamboo, yang dikabarkan telah mengenal jahe 2000 tahun sebelum masehi adalah india.

Negara-negara barat juga banyak yang memanfaatkan jahe sebagai obat traditional. Setidaknya itu dibuktikan dengan bahasan khasiat tanaman jahe yang tertulis pada buku kedokteran anglo saxon yang terbit pada abad ke 11. Dua abad kemudian, jahe merupakan bumbu dapur yang sangat popular di inggris, setelah lada hitam. Harga bumbu dapur ini juga ketika itu selangit, untuk memperoleh 1 pon ( setengah kilogram) jahe, harus mengeluarkan uang yang nilainya setara sengan seharga seekoor domba.

SEJARAH PENGOBATAN
Di cina, jahe segar di anggap berbeda dengan jahe kering. Bahkan ada seorang ahli tumbuhan kuno yang mengira jahe berasal dari dua tanaman yang berbeda. Ahli pengobatan sering memakai jahe segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual. Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada nyeri lambung , nyeri perut, diare, batuk dan rematik.

Di india jahe segar juga dimanfaatkan untuk mengobati mual, asma, batuk dan rasa nyeri yang hebat dan mendadak, juga dipakai untuk mengatasi jantung berdebar-debar, gangguan pencernaan, nafsu makan menurun dan rematik bahkan , pada abad ke 19, sari jahe menjadi obat asma dan batuk yang popular di india. Untuk obat batuk, sari jahe di campur jus bawang putih segar dan madu, sedangkan untuk meredakan mual, jahe segar ditambah sedikit madu dan sejumput bulu burung merak bakar. Bubuk jahe segar juga bisa di campur air, kemudian di aduk hingga berbentuk pasta dan dioleskan di pelipis untuk meredakan sakit kepala.

Kebanyakan orang eropa minum teh jahe untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa minum dua atau tiga cangkir penuh the jahe dapat mengurangi gejala gout (penyakit radang sendi akibat kelebihan asam urat), perut kembung atau gangguan pencernaan (akibat terlalu banyak minum minuman keras ). Selain itu jahe juga memiliki khasiat memperlancar peredaran darah.

PENELITIAN TERBARU
Peneliti-penelit modern ternyata member dukungan terhadap penggunaan ‘ramuan tradisional’ jahe ini. Dari hasil penelitian, ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Ekstrak jahe yang di teliti adalah sesuai standard gingerol, yaitu ekstrak yang tidak kehilangan rasa dan aroma jahe yang tajam.

Penelitian terhadap binatang percobaan tikus yang di lakukan di cina dan Negara – Negara barat, menunjukan bahwa jahe segar ampuh untuk meredakan nyeri dan infeksi. Percobaan in vitro (laboratorium) memperlihatkan bahwa jahe menghambat oksidasi (= bersifat antioksidan) sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker, dan juga menghambat pertumbuhan dari kuman.

Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikoagulan (anti pembekuan darah) yang lebih hebat dari pada bawang putih atau bawang merah. Jahe juga mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli di jepang memperlihatkan bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan mengurangi laju aliran darah perifer (aliran drah tepi).

Para ahli juga ada yang mencoba jahe untuk mengobati migren. Pengujian ini di dorong terapi ayurveda untuk mengobati gangguan pada sistem saraf. Khasiat jahe sebagai obat migren ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Pada umumnya penelitian jahe diutamakan untuk mengetahui efeknya terhadap pencernaan. Di negeri cina, hasil penelitian yang dilakukan terhdap manusia menunjukan bahwa minuman yang terbuat dari jahe segar dapat menurunkan sekresi asam lambung selama beberapa jam. Kemudian meningkat kembali setelah beberapa lama. Penelitian lainnya menyatakan bahwa akar jahe kering aakan memperkuat lambung, usus halus dan mencegah muntah.

Penelitian terbaru menunjukan ekstrak aseton dan methanol yang berasal dari jahe memiliki efek yang kuat untuk menghambat terjadinya tukakl ( luka) pada lambung. Penelitian lainnya menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas (keracunan) pada hati dengan jalan meningkatkan asam empedu.
duniatanaman.com

Belimbing Wuluh


Meskipun rasanya masam, belimbing wuluh ampuh mengatasi berbagai penyakit ringan dan penyakit degenerative serta bisa digunakan sebagai obat luar.

Kebanyak orang mengenal belimbing wuluh hanya sebagai tanaman Tanaman pekarangan, Padahal, tanaman tropis ini juga dapat digunakan untuk mengobati beragam penyakit

Melihat sosoknya tanaman ini kurang menarik. Namun dibalik sosoknya yang kurang menonjol, belimbing wuluh merupakan tanaman yang berkhasiat untuk mengatasi batuk, rematik, hingga tekanan darah tinggi. Selama ini orang mengambil manfaat belimbing wuluh hanya sebagai sirup, manisan, atau bumbu masak. Padahal secara tradisional tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti batuk, diabetes, rematik, gondongan, sariawan, sakit gigi, gusi berdarah, sampai tekanan darah tinggi.

Bagian yang biasa digunakan adalah buah, batang, daun, dan bunganya. Keempat bagian tersebut banyak mengandung senyawa yang berkasiat. Diantaranya adalah saponin, tannin, glukosida, hingga kalsium. Salah satu yang paling dikenal orang belimbing wuluh sebagai obat sariawan. Konon rasanya yang masam mengandung vitamin C yang tinggi, caranya dengan mengunyah atau ditempelkan pada bagian yang sariawan.

Khasiat lain adalah sebagai obat asma atau sesak nafas. Cukup dengan merebus bunga belimbing wuluh dengan air dan gula batu. Lalu diminum sehari 2 – 3 kali setiap hari, sampai asma dan alerginya sembuh. Belimbing wuluh juga mampu mengobati batuk kering, kandungan kaliumnya mampu melancarkan dahak dan menurunkan panas..

Anda mengidap gangguan tekanan darah tinggi..? atasi juga dengan belimbing wuluh, rebus 3 buah belimbing wuluh yang diiris dengan 3 gelas air sampai tinggal setengahnya. Kemudian saring dan minum dipagi hari.

duniatanaman.com

Mentimun

Mentimun ternyata memiliki beragam khasiat. Biji mentimun memiliki racun alkaloid jenis hipoxanti untuk mengobati anak-anak yang menderita cacingan.

Selain itu mentimun dapat digunakan untuk mengobati penyakit disentri. Kandungan yang terdapat pada mentimun antara lain 0.65% protein, 0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2.2%, kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, B1, B2, dan C.

Apabila anda menderita sakit pada tenggorokan yang menyebabkan sulit bicara (batuk) dapat dirawat dengan biji mentimun. Caranya sedikit biji mentimun dicampurkan dengan sedikit garam dan dikumur beberapa hari sekali. Pengobatan ini dipercaya dapat mengembalikan suara yang hilang akibat sakit tersebut.

Penyakit pening-pening yang berakibat menurunkan berat badan dapat diatasi dengan mengkonsumsi mentimun mentah atau yang telah dimasak. Selain itu, mentimun juga dapat mengobati penyakit disentri.

Bersihkan ginjal

Selain mampu menurunkan demam, mencegah sariawan, menurunkan tekanan darah tinggi, tanaman merambat ini juga mampu membersihkan ginjal.


1. tekanan darah tinggi – parut buah mentimun dan peras airnya kemudian diminum 2 – 3 kali sehari.

2. sariawan – setiap hari makan buah ketimun sebanyak 9 buah lakukan secara rutin

3. Membersihkan ginjal – parut buah mentimun dan peras airnya kemudian diminum sedikit demi sedikit sampai lambung terbiasa menerima cairan mentimun.

4. Demam – parut mentimun dan letakan hasil parutan diatas perut

5. Jerawat – cuci dan iris kecil kecil buah mentimun kemudia letakkan diatas jerawat.

duniatanaman.com

Bunga Melati

Selain digunakan sebagai hiasan pengantin atau sebagai campuran minum teh, melati juga bermanfaat untuk berbagai keperluan. Kandungan kimia dalam bunga dan daunnya seperti indol, benzyl, livalylacetaat, terbukti efektif untuk:








>Menghentikan ASI yang keluar berlebihan

Caranya, ambil satu genggam daun melati, tumbuk halus, kemudian tempelkan di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.

>Sakit mata
Penyakit mata yang ringan seperti mata merah atau belek karena iritasi, bisa diatasi dengan segenggam daun melati. Caranya, ambil satu genggam daun melati, tumbuk halus, kemudian tempelkan pada dahi. Bila sudah mengering ganti dengan yang baru. Ulangi sampai sembuh.

>Bengkak akibat serangan lebah
Caranya, ambil 1 genggam bunga melati, remas-remas sampai halus, kemudian tempelkan pada bagian yang tersengat lebah.

>Demam dan sakit kepala
Ambil 1 genggam daun melati dan 10 kuntum bunga melati. Campur semua bahan, remas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan air dalam rantang. Cara menggunakannya, air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi.

>Demam berdarah
Rebus 7 lembar daun melati dan 1,25 gram belimbing dalam 250 ml air hingga menjadi 1 gelas air saja. Setelah dingin, saring dan minumkan pada penderita demam berdarah. Lakukan 3 hari berturut-turut dengan dosis 8 gelas per hari.
obattradisional.blogdetik.com